jump to navigation

Tes Pauli November 19, 2008

Posted by hermawandhr in Tips & Triks.
Tags: , ,
trackback

Aloooooo…………. met pagi smuanya…. sambil makan mie, kali ini gw mau sedikit share about tes Pauli (Pauli Test). Bagi seorang pengacara (red: Pengangguran Banyak Acara), pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya tes Pauli. Ya betul, tes ini adalah tes yang isinya tambah-tambahan, kayak anak SD yang baru belajar hitungan.pauli

Kira-kira lembar soal dan jawaban tesnya seperti gambar disamping. Hanya saja, ukuran kertas yang digunakan lebih besar daripada kertas A3. Gede ya?!? eits,,,,,,,,,,slain kertasnya gede (muat angkanya banyak bgt), kertasnya juga di print (copy) bolak-balik.

Untuk mengerjakan tes ini sebenarnya gampang. Kita hanya ditugaskan untuk menuliskan hasil penjumlahan antara angka yang diatas dengan angka yang dibawahnya, dan seterusnya. Oiya, yang kita tulis hanya angka dibelakangnya saja, jadi jika penjumlahan tersebut lebih dari sembilan, maka yang ditulis hanya satuannya saja. Misal, 5+5=10, yang ditulis hanya angka 0 nya saja. Nantinya jawaban kita ditulis diantara angka yang dijumlahkan. Gw kasih contoh gambarnya deh…..pauli2! Yang gw highlight dengan warna hijau itu jawaban dari tes pauli.

Cara menjawab tes ini adalah dari atas ke bawah, jadi setelah kolom pertama selesai, kita harus segera pindah ke kolom kedua. Tes ini dilakukan dalam kurun waktu sekitar 1 jam. Namun pada beberapa menit sekali, pengawas tes akan memberi perintah untuk memberi tanda sejauh mana kerja kita, yaitu dengan memberikan garis pada jawaban terakhir saat itu.

Walaupun angka-angka yang harus dijumlahkan banyak, namun tidak sedikit dari peserta tes yang mampu menyelesaikan tes ini lebih dari 1 lembar. Hebat ya….! Gw sendiri, satu lembar pun tak penuh. Walaupun begitu, gw tetep lolos kok. Entah penilaiannya seperti apa. I don’t know…………..!!!

Kalo mau latihan, kita bisa buat form latihannya menggunakan fasilitas macro di Ms.Office. Kebetulan tadi gw liat artikel bagus yang ngebahas cara buat form latihannya. Bagi pemilik artikelnya, ijin share disini ya…! Ini link nya: http://blog.adiwibowo.com/2007/03/bikin-form-psikotes-penjumlahan-angka.html

Makasih dah mau baca, kasih komen ya,,,!

Comments»

1. atse - November 26, 2008

keren bro…
kalu bisa sama krepellin (gtw gmana nulisnya nih) nya juga donk…
sekalian sajikan yg banyak…

2. ladee - February 17, 2009

nice job..
td gw baru ikutan test kerja, eh ada PAULI TEST juga..
link blog ny jg manteb.. walaupun gw telat dapet infonya..

3. ika - February 28, 2009

salam kenal

makasih ya sdh ngasih tahu cara bikin tes di atas lewat macro.

aku cuman mau nambahin usul:

bahas sekalian dunk TIPS AND TRIK SUKSES TES PAULINE, KREAPLIN, TES WARTEG.

ditunggu jawabannya
makasih

hermawandhr - February 28, 2009

sama-sama, salam kenal juga ya… 🙂
sedikit tips untuk tes pauli dan kreaplin: banyak2in latihan aja. ntar juga ketauan dimana selanya… hehehhe
klo untuk warteg, itu katanya rahasia “perusahaan” (red: psikolog), tapi di toko buku udah ada kok ulasannya…

4. day - March 10, 2009

tes psikotes ya….

5. sari - March 12, 2009

gabung yaaa…wah ngomong-ngomong apa ada yang pernah tahu persis cara menilai Pauli ? Soalnya kayaknya nggak sekedar penjumlahan angka aja….yang lolos psikotes mungkin karena hasil tes lain atau faktor lain…gimana nih responnya ?

6. bendra - April 15, 2009

gw ngak ngerti ama penjelasan lo boy

gk bsa y lbh detail lg

7. yaya - May 9, 2009

banyak yg bilang ini kreaplin. krepellin. atau apa gt.
ternyata pas buka google kraeplin maksud anda…?

8. ayiet - June 8, 2009

eh bro, sebenernya apa yang menentukan lolos atau nggak dari tes ini?

9. Ratna Isnasari - July 2, 2009

maaf, mas ini berlatar blakang ilmu psikologi?

hermawandhr - August 12, 2009

bukan mbak,,,
aku kuliah di teknik elektro,,,,

Ratna Isnasari - October 12, 2010

oo.. dr elektro tokh..
Sebetulnya buat kami2 yg kuliah or lulusan or sarjana psikologi, penjelasan diatas, khususnya menyarankan latihan mengerjakan soal tes psikologi agar mendapat nilai baik adalah melanggar kode etik.

Perlu diketahui bahwa dasar dari berbagai jenis tes psikologis adalah antara lain untuk ‘mengukur potensi’ yg terbebas dari hasil belajar atau pun latihan. Oleh karena itu biasanya akan ditekankan bhw dlm psikotes anda tidak perlu belajar atau berlatih apapun, kecuali relax, konsentrasi, mengikuti instruksi dan usaha maksimal.

Kalau sudah berlatih, maka hasil tes seseorang tidak lagi murni menunjukkan potensi nya. Secara kuantitatif mgkin saja nilainya tinggi, tetapi dalam ilmu psikologi selalu ada yg namanya penilaian kualitatif, baik terhadap tes pauli sendiri, ataupun dengan membandingkan dengan hasil tes lainnya. Jd kalaupun scr kuantitatif anda mendapat nilai tinggi pd tes Pauli, tidak serta merta anda akan dinilai baik. Masih banyak aspek lain yg di nilai dari rangkaian tes yang ada.

Demikian penjelasannya, mudah2an bermanfaat dan membuat lebih paham akan tujuan dan kegunaan tes psikologi.

Saran sy kl menghadapi psiko tes adalah tidur cukup, makan cukup, berusaha relax, konsentrasi, ikuti instruksi, kerjakan secara serius dan berusaha sebaik mungkin.

10. bro2000 - July 21, 2009

setau gw ini adalah test untuk kestabilan kita dan daya juang kita terhadap suatu pekerjaan..PAS dia ngomong “Garis” dia meliat dimana kestabilan kita dengan end of garis yang lain..dan disamping itu juga seberapa tangguh daya juang kita dalam nyelesein angka2 itu..anyway ini mempengaruhin banget dalam potensi kita dalam kerja

11. Fortran - August 14, 2009

bos..ada software Test Pauli Gak..kalo ada ak minta untuk persiapan Test akpol, terima KAsih

12. dwi at - September 11, 2009

tq infox

13. vie - October 28, 2009

hmmm…thx bgt infonya tuch…sepertina akan berguna ^^

14. merr - January 17, 2010

terima kasih skali ya untuk informasinya. saya sangat membutuhkan latihan pauli ini untuk test dalam waktu dekat ^^

15. Jauhar - February 27, 2010

Bagaimana sich cara penilaian test pauli?

16. neno - September 14, 2010

maaf mas, aku bantu ralat yaa….
tes pauli = tes kraeplin.
cara mengerjakannya dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah.
perhitungannya juga nggak mestu habis kok, pokoknya semampu kita aja. di mana batas terakhir atas hitungan perkolom, ya disitulah kemampuan kita.
oke, trims, good luck.

hermawandhr - September 23, 2010

oh…. makasih infonya…

dulu waktu masih jadi pengangguran, saya mengalami dua tes tersebut, pauli dan kraeplin.
jadi pauli sama kraeplin itu beda, setidaknya itu yang dibilang oleh pengujinya..
klo yang dari bawah ke ats itu kraeplin, tapi klo yang atas ke bawah itu pauli…

CMIIW…


Leave a reply to Jauhar Cancel reply